belanja yuk

Sabtu, 10 Juni 2017

Sejarah Kabupaten Ciamis Jawa Barat kuliner dan tempat wisata

Hayyy...sahabat blogger kali ini aku mau mengupas sejarah yang ada di kota kelahiranku yaitu ciamis
ciamis itu indah banyak gunung banyak kuliner apasaja sih yang terkenal di ciamis yuk kita lihat di bawah ini  :D

Tanggal 12 Juni merupakan tanggal angka dan bulan keramat bagi Kabupaten Ciamis karena itu momen sakral cikal bakal terbentuknya Kabupaten Ciamis. Berdasarkan keterangan yang dirangkum dari beberapa sumber yaitu Buku Sejarah Ciamis (hasil kerjasama Pemkab Ciamis dan LPPM Unigal, 2005), Sejarah Kertabumi Ciamis (R. Gun Gun Gurnadi) dan Buku Onom jeung Rawa Lakbok (R.A.Danadibrata), penetapan tanggal tersebut memiliki riwayat dan latar belakang sejarah yang sangat panjang, dari jaman purbakala sampai jaman kemerdekaan.
sejarah kabupaten ciamis
Alun-alun kota Ciamis Jawa Barat
Dalam catatan akhir Buku Sejarah Ciamis disebutkan ada lima pertimbangan yang melandasi penetapan Hari jadi Ciamis yaitu:
  1. Dampak positif perkembangan pemerintahan dan masyarakat yang signifikan setelah R.P.A Jayanagara memindahkan pusat kekuasaan kabupaten Imbanagara ke Barunay.
  2. Perpindahan itu mengandung unsur perjuangan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
  3. Kabupaten Imbanagara akhirnya mampu menyatukan wilayah Galuh sehingga daerah kekuasaanya hampir menyamai wilayah Kerajaan Galuh tanpa melalui kekerasan.
  4. Kesultanan Mataram pun mengakui kekuasaan Kabupaten Imbanagara dan menjadikan sekutu dalam mengusir penjajah.
  5. Kenyataan hubungan antara Kabupaten Imbanagara dan Ciamis tidak dapat diputuskan.

Sejarah Awal Kabupaten Ciamis Jawa Barat

Kabupaten Ciamis dahulu merupakan sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Galuh. Kerajaan Galuh masih berdiri hingga tahun 1595 yang dipimpin oleh Ujang Meni (putra Prabu Haur Kuning) setelah di abhiseka bernama Maharaja Cipta Sanghyang di Galuh dan pemerintahanya berpusat di Cimaragas. Ketika putranya yang bernama Ujang Ngekel yang kemudian bergelar Prabu Galuh Cipta Permana berkuasa tahun 1595-1608 M kerajaan dipindahkan ke Gara Tengah (Cineam Tasikmalaya).
Berubahnya sistem kerajaan di Galuh menjadi “Kabupatian” diakibatkan kuatnya pengaruh Mataram di jaman pemerintahan Mas Jolang dengan gelar Sultan Sultan Agung Hanyokrowati (1601-1613). Menjelang 1608 merupakan masa-masa peralihan system pemerintahan di Galuh saat pengaruh Mataram di Kartasura semakin kuat. Akhirnya semua penguasa yang tadinya bergelar Prabu, Raja, Sang, Susuhunan dsb, dirubah oleh Mataram hanya menjadi Bupati dengan gelar Adipati atau Tumenggung hal itu terjadi ketika putra Prabu Galuh Cipta Permana yang bernama Ujang Ngoko naik takhta tahun 1606 dan hanya bergelar Adipati Panaekan. Oleh Mataram Adipati Panaekan diberi kekuasaan atas 960 cacah dan memerintah atas nama Sultan Mataram.
Adipati Panaekan mati terbunuh tahun 1625 oleh Adipati Singaperbangsa (adik iparnya yang menjadi Bupati di Galuh Kertabumi) akibat perselisihan faham antara mereka berdua menyangkut dalam rencana penyerangan terhadap Belanda ke Batavia. Kemudian Adipati Panaekan diganti oleh putrananya bernama Mas Dipati Imbanagara (Ujang Purba) yang berkuasa sampai tahun 1636 di Gara Tengah. Mas Dipati Imbanagara dituduh bersekongkol dengan Dipati Ukur oleh Sultan Agung akibat fitnah dari patihnya sendiri yang bernama Wiranangga karena berambisi jadi bupati. Mas Dipati Imbanagara akhirnya mendapat hukuman mati. Peristiwa ini sangat menyakitkan bagi masyarakat Galuh.
Mas Dipati Imbanagara dipenggal di Bolenglang (Ciamis) oleh Tumenggung Narapaksa dan kepalanya di bawa ke Mataram sebagai bukti. Badannya dikuburkan dan dikenal dengan makam Gegembung. Pengikut Imbanagara segera mengejar pasukan Mataram dan terjadilah perebutan kepala tersebut di sekitar Sungai Cijolang, namun kepala itu jatuh ke Leuwi Panten dan akhirnya terbawa juga Ke Mataram. Setelah Mas Dipati Imbanagara meninggal maka tampuk pemerintahan Bupati Galuh Gara Tengah dipegang oleh Mas Bongsar. Karena usianya waktu itu masih 13 tahun, untuk sementara jalannya pemerintahan dilaksanakan oleh Patih Wiranangga. Patih ini kemudian merobah isi piagam pengangkatan Mas Bongsar dari Sultan Agung dengan membuat piagam palsu yang menyatakan dirinya sebagai bupati.
Namun perbuatan ini diketahui oleh Ki Pawindan, ponggawa Mas Dipati Imbanagara yang menemukan piagam asli pengangkatan Mas Bongsar di Padaherang, dibawah kolong sebuah rumah panggung. Akhirnya terbongkarlah kebusukan Patih Wiranangga selama ini, dan Sultan Agung menjatuhkan hukuman mati. Namun atas permintaan Mas Bongsar, Patih Wiranangga yang masih Pamannya ini akhirnya diampuni. Mas Bongsar pun diangkat menjadi Bupati Galuh pada 6 Agustus 1636 dengan Gelar Raden Panji Aria Jayanegara. Dan nama kabupatennya berubah menjadi Imbanagara untuk menghormati nama ayahnya.
[quote]Menurut buku Sejarah Ciamis yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kab Ciamis bekerja sama dengan LPPM Unigal, Sejak tahun 1636 Kabupaten Imbanagara merupakan salah satu pusat kekuasaan di Galuh disamping Kertabumi dan Kawasen. Tahun 1641, kebijakan politik Mataram di mancanagara barat akibat dampak pemberontakan Dipati Ukur membuat wilayah Priangan di pecah menjadi empat kabupaten. Yaitu Sumedang,Bandung, Parakanmuncang dan Sukapura. Sedangkan wilayah Galuh dipecah menjdi 5 kabupaten yaitu:Imbanagara, Bojonglopang, Utama, Kawasen dan Banyumas. Kabupaten Utama tidak lama kemudian dilebur ke wilayah Bojonglopang. Setelah itu terjadi lagi penciutan mancanagara barat oleh Sunan Amangkurat I penguasa Mataram yang menggantikan Sultan Agung, menjadi 12 ajeg (kabupaten) Yaitu : Sumedang, Bandung, Parakanmuncang, Sukapura, Karawang, Imbanagara, Kawasen, Wirabaya (Bojonglopang), Sekace, Banyumas, Ayah dan Banjar.[/quote]
Gara Tengah ternyata menyimpan kenangan buruk bagi RPA Jayanegara sehingga beberapa kali ibukota kabupaten dipindahkan. Diantaranya ke Calingcing kemudian ke Bendanagara (Panyingkiran), sampai pada akhirnya ibukota ditetapkan di Barunay (antara Cikoneng dan Kota Ciamis). Tempat ini memilki nilai strategis. Selain tidak kekurangan air juga memilki hamparan dataran yang luas, Barunay akhirnya berubah nama menjadi Imbanagara. Waktu itu berdasarkan perhitungan Rd.Rg. Kusumasembada dan Rd.Rachmat bertepatan dengan 12 Juni 1642. momen waktu inilah yang menjadi dasar penetapan berdirinya cikal bakal Kabupaten Ciamis. Dan Jayanegara memerintah selama 42 tahun. Imbanagara menjadi ibukota kabupaten berlangsung sampai tahun 1815. dan dari tahun 1642 sampai 1815 kabupaten-kabupaten lainnya seperti Kertabumi, Utama, Kawasen, Panjalu dan Kawali dilebur ke Imbanagara.
Hal itu mengakibatkan wilayah Imbanagara semakin luas, dari Sungai Cijolang sampai ke pantai selatan dan dari Citanduy sampai ke Sukapura. Bahkan wilayah yang terletak sebelah timur Citanduy seperti Dayeuhluhur, Nusa Kambangan, Cilacap dan Banyumas, dijadikan wilayah perwalian Kabupaten Imbanagara. Sehingga wilayah kekuasaan Kabupaten Imbanagara hampir menyamai luas Kerajaan Galuh sehingga kedudukan Imbanagara paling tinggi di wilayah Galuh.
Perjanjian antara Mataram dan VOC pada 19-20 Oktober 1677 membuat wilayah Priangan Timur dikuasai oleh VOC, sebagai balas jasa Mataram yang telah dibantu oleh VOC dalam menyelesaikan perebutan kekuasaan di Mataram. Saat itu yang menjadi Bupati Imbanagara adalah R.A Angganaya (1678-1693). VOC kemudian mengangkat R.A Sutadinata(1693-1706) sepeninggalnya Angganaya. Oleh Gubernur Jendral VOC Bupati dijadikan sebagai pelaksana atau agen verplichte leverantie atau agen penyerahan wajib tanaman komoditas perdagangan seperti berasm cengkih, pala, lada, kopi, indigo dan tebu. Hal ini tentu membebani kehidupan rakyat. Sehingga tahun 1703 terjadi kerusuhan yang digerakan oleh H. Prawatasari atau Raden Alit yang melanda di wilayah Galuh yaitu di Utama, Bojonglopang dan Kawasen. Namun dapat dipadamkan oleh VOC pada 12 Juli 1707 setelah H.Prawatasari tertangkap.
1706 sampai 1727 Kabupaten Imbanagara dipimpin oleh R.A. Kusumadinata I. pada masa pemerintahanya dimulailah penanaman Kopi sekitar 1720 dengan areal budidaya di lereng Gunung Sawal dan Gunung Ciremai. Namun penanaman kopi itu tidak mencapai hasil setinggi di daerah Priangan Tengah dan barat. Selanjutnya Kusumadinata I digantikan oleh Kusumadinata II (1727-1732).
Karena R.A Kusumadinata II tidak mempunyai anak maka jabatan Bupati Imbanagara diserahkan kepada keponakannya, Mas Garuda yang masih kecil. Sehingga antara tahun 1732 sampai 1751 Kabupaten Imbanagara dipimpin oleh tiga orang wali Mas Garuda. Setelah dewasa, tahun 1751 Mas Garuda memerintah Imbanagara sampai tahun 1801 dengan gelar R.A. Kusumadinata III. Pemerintahan kemudian dilanjutkan oleh R.A. Natadikusumah (1801-1806). Masa itu merupakan masa peralihan dari VOC ke Hindia Belanda dibawah pimpinan Deandels. Dikisahkan dalam wawacan Sajarah Galuh, R.A Natadikusumah pernah memukul pejabat VOC yang bernama Ajun Kumetir Pieter Herbertus van Pabst karena merasa tersinggung akibat diperintahkan untuk menimbang hasil bumi sebab hal itu m bukan pekerjaan seorang Bupati. Sehingga jabatannya sebagai bupati dicopot dan kemudian diganti oleh Surapraja dari Limbangan (1806-1811). Surapraja merupakan bupati Imbanagara yang bukan keturunan Galuh.
Surapraja kemudian dilanjutkan oleh R.Tumenggung Jayengpati Kartanagara selama satu tahun, karena Surapraja dianggap tidak cakap. Pada masa itu Inggris menguasai pulau Jawa setelah Gubernur Jendral Hindia Belanda Jan Willem Jansens (pengganti H.W Daendels) menyerah tanggal 17 September 1811 di Salatiga. Jayengpati Kartanagara diganti oleh R.T. Natanagara dari Cirebon namun jabatanya dicopot kembali tahun 1814 akibat berniat memindahkan ibu kota kabupaten ke Randegan (dekat Banjar). Jabatanya kemudian diisi oleh Pangeran Sutajaya dari Gebang Cirebon. Karena hubunganya kurang harmonis dengan ketiga patihnya yaitu R. Wiradikusuma (Imbanagara), R.Wiratmaka (Utama) dan R. Jayadikusumah (Cibatu.Ciamis), maka Pangeran Sutajaya menyerahkan posisinya kepada tumenggung Wiradikusumah tanggal 15 Januari 1815. pada saat itu Kabupaten Imbanagara beralih nama menjadi Kabupaten Galuh dengan ibukotanya di Ciamis dan secara resmi nama ini diakui oleh Hindia Belanda diakhir pemerintahan Raffles. Dan Kabupaten Galuh kembali dipimpin oleh keturunan Maharaja Sanghyang Cipta Permana.
Pertengahan tahun 1819-1839 Kabupaten Galuh dipimpin oleh R.Adipati Adikusumah (putra Wiradikusuma). Pada masanya pemerintah Hindia Belanda yang tengah terbebani utang besar akibat besarnya biaya perang menerapkan system pemulihan ekonomi yang kelak disebut cultuur stelsel yang diusulkan oleh van den Bosch tahun 1829. Jabatan Bupati Galuh kemudian di lanjutkan oleh putranya yang bernama R.A.A Kusumadiningrat (1839-1886) yang mendapat Gelar Kanjeng Prebu.. Dalam buku Onom dan Rawa Lakbok disebutkan bahwa gelar tersebut lebih tinggi dari gelar pangeran. Gelar tersebut juga diberikan oleh pemerintah Hindia Belanda, karena memang dicintai oleh masyarakat Galuh.
Kanjeng Prebu lahir tahun 1811 di Imbanagara, merupakan bupati yang terkemuka karena sangat memperhatikan berbagai bidang pembangunan di Kabupaten Galuh. Diantaranya adalah membangun saluran air Gandawangi, Cikatomas ( 1842), Wangundireja (1862), Dam Tanjungmangu atau Nagawiru (1843). Kanjeng Prebu juga membangun beberapa gedung di pusat ibukota Kabupaten Galuh, yaitu Ciamis. Saat ini gedung-gedung terdebut dikenal sebagai Gedung DPRD, Gedung Kabupaten, Tangsi Militer, Masjid Agung dsb. Atas usulan Kanjeng Prebu kepada Pemerintah Hindia Belanda maka jalan kreta api dapat melalui Ciamis, kendati Belanda harus merogoh kocek yang lebih besar karena harus membangun 2 jembatan besar yaitu Cirahong dan Karangpucang
Kanjeng Prebu juga sangat memperhatikan bidang pendidikan. Oleh karena itu dirinya mendirikan sekolah sunda di Ciamis (1862) dan di Kawali (1872), hal tersebut merupakan karya kepeloporan pendirian sekolah di Jawa Barat. Demikian pula dibidang pertanian, yang paling terlihat adalah penanaman Pohon Kelapa, sehingga akhirnya Ciamis terkenal sebagai lumbung kelapa. Pola pikirnya yang dinamis dan progresif ditunjang oleh kecerdasan dan wibawanya dalam membangun relasi keberbagai golongan, terutama pemerintah Belanda membuat Kanjeng Prebu sangat dihormati dan disegani. Berkat dirinya pula maka akhirnya cultuur stelsel yang sangat membebani rakyat dapat di hapus secara bertahap. Selain masyhur kepemimpinannya di berbagai bidang, kanjeng prebu juga terkenal memiliki kelebihan lain, terutama hubungan khususnya dengan onom. Banyak cerita yang mengisahkan perihal onom dalam kaitannya dengan Kanjeng Prebu dan beberapa bupati lainnya.
Kanjeng Prebu setelah pengsiun kemudian diganti oleh putrannya yaitu R.A. Kusumasubrata yang memerintah sampai tahun 1914. pada masa pemerintahannya tercatat pernikahan Orientalis Belanda terkenal bernama Christian Snouck Hurgronje dengan Sangkana, putri satu-satunya RH. Muhamad Thaib, Penghulu Kepala Ciamis saat itu. Namun sayangnya setelah Snouck kembali ke Belanda tahun 1906, sampai saat ini Snouck tidak pernah mengungkapkan pernikahaanya, bahkan 4 orang putranya dari Sangkana tidak diperbolehkan menemuinya dan tidak mengakuinya secara resmi.
Setelah era R.A. Kusumasubrata, Pemerintah Hindia Belanda tidak mengangkat keturunannya karena banyak anggota keluarga bupati yang menentang kekuasaan Belanda, salah satunya adalah R. Oto Gurnita Kusumasubrata. Maka tahun 1914, Belanda mengangkat Tumenggung Sastrawinata sebagai Bupati Galuh. Bupati ini berasal dari purwakarta dan bukan keturunan R.P.A Jayanagara, namun masih memilki garis silsilah dari Ciancang (Utama). Dua tahun kemudian (1916) atas persetujuan Belanda, Sastrawinata mengubah nama Kabupaten Galuh menjadi Kabupaten Ciamis.
Dimasa kepemerintahannya beberapa peristiwa politik terjadi. Diantaranya adalah pembagian pulau Jawa menjadi 3 provinsi (tgl. 1 Januari 1926). Selain itu terjadi pula pemberontakan komunis yang dipimpin oleh Egom dan Dirja. Sastrawinata berjasa besar dalam penumpasan pemberontakan tersebut sehingga Belanda menganugrahkan Bintang Grootkruis der Militaire Wilems Orde. Sastrawinata kemudian digantikan oleh R.T. A. Sunarya tahun 1935 dan memerintah sampai 1944, pada masa itu, beberapa wilayah Kabupaten Sukapura masuk ke Wilayah Ciamis sperti Banjar, Banjarsari, Pangandaran, dan Cijulang.

Kabupaten Ciamis Setelah Kemerdekaan RI

Masa pemerintahan Bupati kemudian dilanjutkan R. Mas Ardiwiangun (1944-1946). Proklamasi kemerdekaan RI adalah momoen penting yang terjadi semasa dirinya menjabat bupati. Ardiwinangun kemudian diganti oleh Raden Vater Dendakusumah (1946-1948) yang berasal dari Panjalu. Dimasa itu agresi militer Belanda tengah gencar-gencarnya sehingga Bupati sempat mengungsi dengan sebagian rakyatnya ke Gunung Sawal dan Salakaria. Di Salakaria Bupati sempat membangun Pasar Dongkal (daerah Ciilat). R. Veter Dendakusumah kemudian menjadi Mentri Kemakmuran Negara Pasundan. Kepemimpinan Bupati selanjutnya dipegang oleh Tumenggung Gumelar Wiranagara (1948-1950). Bupati Ciamis Jawa barat ini masih keturunan Tumenggung Wiramantri yang berasal dari Utama.
Raden Tumenggung Gumelar Wiranagara, setelah menjabat sebagai Bupati Ciamis kemudian menjadi Bupati Bandung. Setelah itu, yang menjadi Bupati Ciamis adalah Prawiranata (1950). Karena diangkat pada jaman Perang Grilya, bupati ini dijuluki Bupati Grilya, namun pemerintahanya tidak berlangsung lama, karena pada tahun itu pula Prawiranata diganti oleh Redi Martadinata (1950-1952). Saat itu pemerintahan RIS berubah menjadi Republik dan uang merah menjadi uang republik. Tokoh yang disiapkan sebagai pengganti Redi Martadinata adalah Abdul Rifa’I (1952) namun sebelum menerima jabatannya, Abdul Rifa’i diculik oleh sekelompok orang yang tidak senang terhadap dirinya di Kuningan saat dalam perjalanan menuju Ciamis.
Pengganti Abdul Rifa’i adalah Mas Rais Sastradipura (1952-1954) setelah dipindahkan ke Bandung, kemudian diganti oleh Raden Yusuf Suriadipura (1954-1958). Setelah selesai masa jabatanya, Bupati Ciamis dilanjutkan oleh Raden Gahara Wijayasurya (1958-1960). Saat itu diberlakukanUU RI no 1. tahun 1951 tentang Kepala Daerah Swatantra di Kab.Ciamis, Jawa barat. Dewan Daerah kemudian menunjuk Sulaeman Effendi menjadi Kepala Derah Swatantra Tingkat II Ciamis. Namun posisi ini diberhentikan lagi pada tanggal 5 Desember 1960 setelah ada Keppres No.6 tahun 1959. jadi dalam kurun waktu antara 1958 sampai 1960 di Kabupaten Ciamis ada 2 pejabat setingkat Bupati yang memiliki tugas berbeda tapi saling melengkapi. Tugas bupatibertanggungjawab kepada bidang ekonomi dan keamanan, sedangkan Kepala daerah Swatantra bertanggungjawab atas pajak dan pembangunan daerah.
Tahun 1960 terjadi perubahan penetapan Bupati dari system turun temurun di masa kerajaan, dilanjutkan dengan system penunjukan di masa kolonial, maka setelah era Raden Gahara Wijayasurya, pemilihan bupati dipilih oleh DPRD sebagai parlemen daerah. Maka tampilah Raden Udia Kartapruwita (1960-1966) sebagai Bupati pertama yang mendapat sebutan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Ciamis. Bupati selanjutnya adalah Kolonel Abubakar. Kiprahnya adalah membuat tanggul Citanduy secara gotong royong. Mendapat perhatian dari pemerintah pusat sehingga didirikan proyek Citanduy untuk menangani Daerah Aliran Sungai. Sehingga bupati ini dijuluki Bupati Tanggul. Selain itu, Abubakar juga membuat taman di depan Masjid Agung Ciamis dan gedung secretariat. Memerintah selama 7 tahun disaat masa transisi pemerintahan orde lama ke orde baru.
Jabatan bupati berikutnya dipegang oleh Kolonel Hudli Bambang Aruman, dari 9 November 1973 samapi 20 November 1978. pembangunan yang berhasil dilaksanakan diantaranya membuat jaringan jalan-jalan di kampung, mendirikan Puskesmas di setiap kecamatan serta pendidikan SD inpres. Kepala Dinas Pariwisatapun mulai diadakan. Bupati Ciamis selanjutnya adalah Drs.H.Soeyoed yang bertugas dari 20 November 1978 sampai 7 November 1983, berasal dari Panyingkiran. Kiprahnya adalah menjadi penggerak nelayan di Pangandaran dengan mengubah sisitem tradisional menjadi modern. Drs.H.Soyoed kemudian digantikan oleh H. Momon Gandasasmita pada 7 November 1983 sampai 1988. pada masa kepemimpinannya, masalah kerohanian menjadi perhatian besar. Termasuk juga mengiatkan PKK di daerah-daerah. H. Momon Gandasasmita, selesai bertugas di Ciamis, menjadi Bupati di Kabupaten Garut dan terakhir menjadi Residen di Serang.
Kolonel Inf.H.Taufik Hidayat yang menjadi Bupati Kabupaten Ciamis periode 7 November 1988 – 7 November 1993 berasal dari Awipari Tasikmalaya. Sebelumnya adalah Bupati Kabupaten Garut. Hasil pembangunannya menyangkut perubahan-perubahan fisik, diantaranya, menata Kota Ciamis, memindahkan pasar, terminal, membuat jalan lingkar selatan, memindahkan sebagian kantor, menyelesaikan Gelanggang Galuh Taruna, membangun Stadion Galuh, membangun jembatan Sungai Citanduy antara Bojong dan Cimaraga dan Pembangunan Lanud Nusawiru. Bidang Olahraga mendapat perhatian khusus dari bupati ini.
Penggantinya adalah Kol.Kav. H. Dedem Ruchlia (1993-1998), kiprahnya meneruskan jejak kerja bupati terdahulunya. Seperti Pembuatan Taman Air Mancur rafflesia, Perombakan Situs Karangkamulyan, dan mengembalikan lagi pamor Gedung Negara ke bentuk aslinya, dan membangun Gedung DPRD yang megah. Sebelum jabatanya berakhir Dedem Ruchlia diangkat menjadi wakil Gubernur Jawa Barat Bidang Kesra dan jabatanya diserahkan kepada wakil bupati, Drs. Maman Suparman Rachman.6 April 1999, H. Oma Sasmita S.H menjadi bupati pertama Ciamis di masa reformasi. penegakan disiplin di lingkungan karyawan merupakan salah satu upayanya. Oma Sasmita memerintah sampai April 2004.
Kolonel (Purn) H. Engkon Komara, menjadi Bupati ke 37 menurut silsilah Hari Jadi Ciamis. Dilantik pada tanggal 6 April 2004. jabatan terakhirnya sebelum menjadi Bupati adalah Kepala Staf Garnisum II Bandung-Cimahi, karirnya yang mulus dibidang militer membuat dirinya mendapat berbagai bintang penghargaan. Antara lain Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Bhakti, satya Lencana Dwija Cista dan Bintang Veteran Timor Timur.
Engkon Komara memimpin Ciamis dengan konsep partisipatif, selalu berusaha menyerap aspirasi seluruh komponen masyarakat dalam pembangunan daerahnya. Sehingga berbagai bidang pembangunan seperti pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan pariwisata menjadi unggulan dan berpotensi besar di Jawa Barat. Tekad lainnya adalah mengembangkan agrobisnis dan pariwisata Ciamis agar menjadi yang termaju di wilayah priangan. Kendati kepemimpinannya tengah diuji oleh wacana pemekaran wilayah di Ciamis Selatan, seolah menjadi sisi lain dari dinamika politik yang tengah dicari solusinya dengan tepat dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Ciamis.
Sebuah petuah bijak Prabu Niskala Wastukancana, yang berbunyi pakena gawe rahayu pakeun heubeul jaya di buana, semoga menjadi landasan moral bagi figur pemimpinan Kabupaten Ciamis di masa kini dan yang akan datang, agar Ciamis betul-betul-betul dinamis.




Makanan Khas Ciamis Pindang Gunung

makanan khas ciamis
sumber : http://ceritaperut.com/
Pindang ginung adalah makanan khas Ciamis yang populer di masyarakat Ciamis, makanan pindang gunung adalah makanan yang berbahan utama ikan. Makanan ini banyak di temui di warung pinggir jalan atau warung kopi di Kabupaten Ciamis.
Tampilannya sendiri seperti sop ikan atau ikan pindang pada umumnya hana saja yang membedakan adalah rasa dan cara membuatnya. Bumbu yang digunakan juga sudah menjadi bumbu warisan dan turun temurun dari nenek moyang Ciamis.

Kuliner Khas Ciamis Sale Pisang

oleh-oleh khas ciamis
sumber : https://tokopedia.net/
Mungkin kamu sudah pernah merasakan bagaimana kelezatan yang ada pada sale pisang, tapi kamu tahu enggak bahwa sale pisang itu adalah makanan khas Ciamis, nah buat kamu yang belum tahu, mari kita bahas bersama tentang sale pisang.
Sale pisang adalah makanan yang dibuat dan berbahan dasar pisang, sale pisang mempunyai rasa yang manis dan gurih ketika di dalam mulut. Sale pisang bisa juga di jadikan sebagai oleh-oleh dan jajanan khas Ciamis karena dapat bertahan lama.

Oleh-oleh Khas Ciamis Abon Sapi

Oleh-oleh Khas Ciamis Abon Sapi
sumber : https://upload.wikimedia.org/
Abon sapi menjadi ciri khas Ciamis, abon sapi buatan Ciamis atau olahan Ciamis mempunyai rasa dan tekstur yang berbeda di bandingkan oleh abon dan dendeng pada umumnya.
Sebenarnya abon sapi adalah salah satu makanan khas Ciamis yang digunakan sebagai lauk atau pelengkap dalam sutu hidangan makanan. Di masyarakat Ciamis sendiri abon dan dendeng sudah menjadi makanan sehari-hari.

Makanan Khas Ciamis Dendeng Sapi

dendeng makanan khas ciamis
sumber : https://tokopedia.net/
Dendeng sapi adalah daging sapi yang di potong atau diiris secara tipis, bisa juga di potong kecil-kecil, dendeng sapi sangat terkenal di Ciamis. di Ciamis sendiri dendeng sapi dijadikan sebagai lauk pada saat acara atau pesta seperti, walimahan, sunatan, ataupun syukuran.

Oleh-oleh Khas Ciamis Galendo

oleh-oleh khas ciamis
sumber : https://googleusercontent.com/
Kalau denger kata galendo pasti langsung keingat Kabupaten Ciamis, ya makanan khas Ciamis yang satu ini bukan saja menjadi makanan khas yang biasa pada umumnya tapi juga sudah menjadi, makanan populer dan bisa dibilang ikonnya Kabupaten Ciamis.
Makanan ini populer dan paling banyak peminatnya, baik itu warga Ciamis sendiri maupun pariwisatawan lain. Galendo dibuat dengan bahan dasar sari kelapa yang diendapkan selama beberapa waktu. Ini juga bisa dijadikan sebagai oleh-oleh khas Ciamis, buat kamu yang sedang berkunjung ke Ciamis jangan lupa untuk membeli ini, dijamin enggak akan nyesel deh.
jual galedo Ciamis
oh iya, buat kamu nih yang lagi ngidam atau mau nyobai, giamana sih rasa manis galedo ini. Kamu bisa memesannya, galedo ini memang menjadi oleh-oleh khas Ciamis yang perlu kamu coba dan cicipin.
Saya juga jual kalau kamu mau bisa pesan ke nomor ini : 087760042457 di nomor ini kamu bisa nge chat lewat whasapp, sms atau pun langsung telephone.
Harga yang saya tawarkan cukup murah yaitu, 200.000 150.000 untuk 5 oleh-oleh khs Ciamis ini. Harga ini sangat murah di bandingkan kamu harus datang langsung ke Ciamis.
Coba deh dan rasakan manisnya galedo khas Ciamis ini

Makanan Khas Ciamis Gula Aren

kuliner khas ciamis gula aren
sumber : https://tijarotanlantabur.files.wordpress.com/
Gula aren adalah gula yang dibuat dengan bahan dasar aren, gula ini memang terdapat banyak  sekali di setiap daerah di ibu kota, tapi tahukah kamu kalau gula aren di Ciamis di produksi dan diolah secara tradisional atau tidak menggunakan mesin.
Inilah yang membedakan gula aren biasa dengan gula aren lainnya atau pada umumnya, selain pembuatannya yang masih tradisional gula aren di Ciamis juga masih dibilang cukup alami, karena bahan campurannya pun langsung dari alam.

Kuliner khas Ciamis Gula Kelapa

gula kelapa khas ciamis
Makanan Khas Ciamis yang terahkir adalah gula kelapa, gula kelapa menjadi makanan khas Ciamis karena keberadaanya yang sudah lama dan sudah menjadi populer di masyarakat Ciamis, gula kelapa juga di buat dan diolah dengan cara yang tradisional.
Gula kelapa adalah gula yang dibuat dari bahan dasar kelapa, kelapa yang digunakan juga bisa semua jenis kelapa, ada kelapa muda maupun kelapa yang sudah tua (emang ada ya) tapi hasil dari rasa tergantung jenis buah kelapa yang digunakan.
Itulah beberapa jenis kuliner, oleh-oleh, dan makanan khas Ciamis yang mungkin bisa menjadi referensi buat kamu yang sedang mencari makanan khas Ciamis. Oh ya jangan lupa juga untuk membaca makanan khas Wonogiri untuk menambah wawasan kamu, barang kali kamu berkunjung ke sana kan sudah tahu apa yang harus dicari.



nah sekarang tempat-tempat wisata yang ada di ciamis

1. Situ Lengkong Panjalu, Perpaduan Antara Rekreasi dan Wisata Budaya

Untuk kali pertama menjelajahi kabupaten Ciamis traveler tentu tidak akan melewatkan Situ Lengkong Panjalu, sebuah destinasi yang menggabungkan antara rekreasi dan wisata budaya. Dikatakan demikian karena traveler yang datang ke danau ini akan disuguhi dengan pemandangan indah situ yang punya pulau di tengahnya bernama Nusa Larang.
 Situ Lengkong Panjalu, via instagram
Situ Lengkong Panjalu,
Wisata budaya yang bisa ditemukan traveler di Situ Lengkong adalah adanya sejarah dari Kerajaan Panjalu yang menjadi cikal bakal kawasan tersebut. Di pulau tengah danau ini juga terdapat makam Hariang Kencana, putra dari Hariang Borosngora. Di tempat ini pula pada saat-saat tertentu diadakan semacam upacara adat bernama Nyangku dimana pada saat itu benda-benda pusaka akan dibersihkan melalui upacara adat. Situ Lengkong sendiri berada di kecamatan Panjalu, kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

2. Ciung Wanara, Situs Peninggalan Kerajaan Galuh

Terbentuknya daerah Ciamis tidak lepas dari sejarah Kerajaan Galuh yang menjadi cikal bakal daerah ini. Untuk itu tidak heran jika di kabupaten ini banyak ditemukan situs peninggalan dari zaman kerajaan tersebut. Salah satu yang wajib traveler kunjungi adalah Situs Karangmulyan atau disebut juga dengan Ciung Wanara.
Gong perdamaian di Ciung Wanara, via instagram
Gong perdamaian di Ciung Wanara,
Ciung Wanara merupakan sebuah situs purbakala dan juga arkeologi yang terletak di desa Karangmulyan, kecamatan Cijeungjing, kabupaten Ciamis. Situs yang bercorak Hindu-Budha ini adalah peninggalan dari Kerajaan Galuh. Sangat mudah untuk menjangkau kawasan wisata seluas 25 hektar ini karena posisinya berada di jalan nasional Ciamis-Banjar-Pangandaran atau berjarak sekitar 7 kilometer dari Kota Banjar ke arah selatan. Selain melihat banyak sekali situs peninggalan Kerajaan Galuh, traveler yang berkunjung juga menyempatkan diri untuk berfoto di depan Gong Perdamaian.

3. Curug Tujuh Cibolang, Pilihan Wisata Alam Buat Menenangkan Pikiran

Air terjun di kampung Nanggela, desa Sandingtaman, kecamatan Panjalu, kabupaten Ciamis ini bernama Curug Cibolang. Namun obyek wisata alam ini juga memiliki julukan lain sebagai Curug Tujuh yang kemudian membuat banyak traveler lebih suka menyebutnya sebagai Curug Tujuh Cibolang. Penamaan ini tidak lepas dari jumlah terjunan air yang jumlahnya tujuh dan berada saling berdekatan.
Curug Tujuh Cibolang, via instagram
Curug Tujuh Cibolang,
Curug Tujuh Cibolang berjarak 35 kilometer dari pusat kota Ciamis ke arah utara dan 5 kilometer dari pusat kota kecamatan Panjalu. Ketujuh terjunan air di curug ini pun memiliki namanya masing-masing antara lain Curug Satu, Curug Dua, Curug Tiga, Curug Cibolang, Curug Cimantaja, Curug Cileutik dan Curug Cibuluh. Inilah destinasi yang pas untuk traveler kunjungi jika merindukan suasana tenang dengan udara pegunungan yang sejuk.

4. Mega Wisata Icakan Wajib Traveler Kunjungi Saat Menginginkan Wisata Mewah di Ciamis

Tidak jauh dari pusat kta Ciamis ada obyek wisata mewah yang bakal memanjakan traveler yaitu Mega Wisata Icakan atau dikenal pula sebagai Waterpark Icakan. Taman rekreasi air ini disebut-sebut sebagai yang termegah dan terbesar di kawasan timur Jawa Barat dimana seluruh taman ini berada di lahan seluas 70 hektar.
Mega Wisata Icakan, via instagram
Mega Wisata Icakan,
Tiket masuk ke kawasan wisata mewah ini ternyata cukup murah, tidak sampai 10 ribu rupiah traveler sudah bisa menikmati keindahan Mega Wisata Icakan. Namun jika mereka mau mencicipi setiap wahana yang ada akan dikenakan biaya terpisah yang nominalnya bervariatif. Beberapa wahana seru yang bisa traveler cicipi antara lain waterboom, flying fox, sepeda air, cinema 3D&4D serta masih banyak lagi. Buktikan sendiri keseruannya degan berkunjung langsung ke alamat Kampung Cikacang, Desa Sukamulya, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis.

5. Mengunjungi Kampung Kuta di Luar Pulau Bali

Mendengar nama Kuta pikiran kita pasti langsung tertuju pada pantai yang ada di Pulau Bali. Tapi Kuta yang satu ini letaknya di Pulau Jawa lebuh tepat lagi berada di Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Tempat ini wajib ada dalam daftar kunjunganmu saat liburan di Ciamis sebab di sinilah traveler akan menemukan kehidupan masyarakat yang masih menjunjung tinggi kearifan lokal dan budaya nenek moyang.
Kampung Kuta, via instagram
Kampung Kuta,
Dikenal sebagai Kampung Adat Kuta, dimana masyarakatnya memegang teguh budaya tabu terhadap sesuatu yang baru. Salah satu yang paling menonjol adalah mereka sangat getol dalam melestarikan hutan dan mempertahankan kelestarian mata air serta pohon aren sebagai sumber kehidupan. Pun demikian warga di kampung adat ini cukup terbuka dengan kunjungan wisatawan. Mereka yang berkunjung akan ditawari menginap dan membaur dengan masyarakat lokal serta mengikuti segala kegiatan yang dilakukan.

6. Jembatan Sasak Cirahong, Jembatan Susun yang Apik Dalam Jepretan Kamera

Berada di perbatasan antara kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis, traveler bisa menemukan jembatan susun yang keren banget jika difoto. Jembatan tersebut bernama Cirahong atau ada pula yang menyebutnya Jambatan Sasak Cirahong. Untuk lebih mudahnya traveler yang mencari keberadaan jembatan ini bisa datang ke desa Manonjaya, Tasikmalaya.
Jembatan Cirahong, via instagram
Jembatan Cirahong,
Jembatan Cirahong adalah jembatan yang dibangun pada masa penjajahan Belanda di tahun 1893. Jembatan ini unik karena bersusun dua dimana bagian atas digunakan sebagai jembatan kereta api sedangkan terowongan di bawahnya untuk kendaraan umum. Saat kereta jurusan Bandung-Surabaya melintas, traveler bisa mendapatkan gambar yang sangat keren di tempat ini.

7. Pantai Pangandaran, Destinasi Paling Hits di Ex-Wilayah Ciamis

Pantai Pangandaran pada masanya pernah menjadi salah destinasi paling hits di kabupaten Ciamis. Tapi setelah kawasan Pangandaran berdiri sendiri sebagai sebuah kabupaten maka destinasi ini secara otomatis menjadi milik dari Kabupaten Pangandaran. Pun demikian promosi wisata di pantai yang terkenal dengan fenomena sunrise dan sunset dalam satu lokasi ini masih berkaitan erat dengan Ciamis.
Pantai Pangandaran, via instagram
Pantai Pangandaran,
Pantai Pangandaran secara administratif terletak di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. Pantai ini dikenal memiliki fase pasang surut yang relatif lama sehingga meskipun posisinya berada di selatan Jawa namun cukup aman untuk bermain-main di perairannya. Akan tetapi pantai ini tidak luput dari kisah mistis yang mengatakan bahwa Pantai Pangandaran merupakan satu dari sekian jalan menuju gerbang kerajaan penguasa pantai selatan yaitu Nyi Roro Kidul.

8. Pantai Batu Karas, Salah Satu Spot Surfing Favorit di Jawa Barat

Saat liburan di Ciamis kalau mau menyambangi pantai-pantainya berarti traveler harus datang ke “mantan” wilayah kabupaten Ciamis yaitu Pangandaran. Di dalam kabupaten ini ada pantai yang disebut-sebut sebagai spot surfing terfavorit di provinsi Jawa Barat bersama Pantai Ujunggenteng di Sukabumi.
Pantai Batu Karas, via instagram
Pantai Batu Karas,
Pantai Batu Karas memang tidak terlalu luas namun cukup puas jika surfing disana. Setiap hari pantai ini selalu ramai dikunjungi wisatawan dimana kebanyakan dari mereka datang untuk menjajal keganasan ombak di Pantai Batu Karas. Banyak juga traveler yang menjuluki pantai ini sebagai “Bali Kecil.” Di sekitar pantai ini telah tersedia banyak fasilitas pendukung mulai dari restoran hingga penginapan. Jalan menuju ke pantai ini searah dengan destinasi Green Canyon, jadi tidak sulit untuk menemukannya.

9. Pantai Batu Hiu, Pantai Dengan Karang Berbentuk Hiu

Beralih ke kecamatan Parigi terdapat sebuah pantai yang terkenal dengan karangnya yang berbentuk seperti ikan hiu sehingga dinamakan Pantai Batu Hiu. Berkunjung ke pantai ini traveler akan disuguhi dengan panorama Samudera Hindia yang ganas dengan ombak besar menghantam karang-karang serta pantai yang dikepung perbukitan hijau yang ditumbuhi tanaman pandan wangi.
Pantai Batu Hiu, via instagram
Pantai Batu Hiu,
Pantai Batu Hiu cukup menarik dikunjungi lantaran di pantai ini juga terdapat tempat penangkaran penyu dimana traveler bisa melihat dari dekat bagaimana cara pengembangbiakan dan pelestarian penyu di habitat aslinya. Satu lagi pantai batu Hiu cukup dikeramatkan oleh warga sekitar sehingga kalau mau berkunjung ke pantai ini traveler diminta untuk menjaga perkataan.

10. Pantai Karang Nini, Pantai Dengan Batu Karang Menyerupai Nenek-Nenek

Pantai terakhir juga dikenal karena memiliki karang unik. Jika Pantai Batu Hiu karangnya berbentuk ikan hiu maka Pantai Karang Nini punya karang yang menyerupai nenek-nenek. Konon karang yang menyerupai seorang nenek tersebut adalah penjelmaan dari Nini yang setia menunggu suaminya pulang hingga ia berubah menjadi batu.
Pantai Karang Nini, via instagram
Pantai Karang Nini,
Dari Ciamis, traveler harus berkendara sejauh 83 kilometer ke arah selatan atau masuk ke dalam wilayah Kabupaten Pangandaran untuk mengunjungi pantai yang terletak di desa Emplak, kecamatan Kalipucang ini. Pantai Karang Nini berada di balik bukit dimana di sana ada menara pandang yang bisa digunakan traveler untuk menikmati pantai dalam sudut pandang yang lebih luas.

11. Green Canyon, Kembaran Grand Canyon Yang Wajib Dikunjungi

Agenda wajib saat berada di Ciamis adalah melipir ke Pangandaran dan berkunjung ke Green Canyon yang disebut-sebut kembaran dari Grand Canyon di Amerika. Green Canyon sendiri adalah nama populer dari kawasan wisata Cukang Taneuh di desa Kertayasa, kecamatan Cijulang, kabupaten Pangandaran.
Green Canyon, via instagram
Green Canyon,
Obyek wisata ini menawarkan traveler untuk bermain air di sungai yang berwarna hijau tosca nan jernih dimana kanan kirinya diapit tebing batu yang menjulang tinggi. Aktivitas yang bisa dipilih traveler saat berada di Green Canyon antara lain berperahu susu sungai, berenang dan body rafting.







































































































































































































































































































1 komentar:

  1. Reportasee.com | Portal Berita Dalam dan Luar Negeri Menyuguhkan Informasi Seputar Berita Internasional, Nasional, Regional, Lokal, Peristiwa, Hukum, Kriminal, Ekonomi, Politik, Pemerintahan, Sosial, Budaya, Pendidikan, Wisata, Kuliner dan Hiburan.

    ___ ____♥♥♥♥♥♥♥
    ___♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    ___♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    ___♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    __♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    _♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    _♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    _♥♥CLICK HERE♥♥♥♥
    ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    ♥♥♥♥♥♥♥♥ CLICK HERE ♥♥♥♥♥♥
    ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    _♥♥♥♥♥♥__♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    ___♥♥♥♥____♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    ___♥♥♥♥_____♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    ___♥♥♥♥_____♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    ____♥♥♥♥____♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    _____♥♥♥____♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    ______♥♥♥__♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    _______♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    ________♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    _______♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    _______♥♥♥♥♥ CLICK HERE ♥♥♥♥♥♥
    _______♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    _______♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    ________♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥____♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    _________♥♥♥♥♥♥♥♥_______♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    _________♥♥♥♥♥♥♥♥_____♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    _________♥♥♥♥♥♥♥____♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    _________♥♥♥♥♥♥♥_♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    ________♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    ________♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    ________♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    _______♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    _______♥♥♥♥♥♥
    ______♥♥♥♥♥♥
    ______♥♥♥♥♥♥
    ______♥♥♥♥♥♥
    ______♥♥♥♥♥
    ______♥♥♥♥♥
    _______♥♥♥♥
    _______♥♥♥♥
    _______♥♥♥♥
    ______♥♥♥♥♥♥
    _____♥♥♥♥♥♥♥♥
    _______|_♥♥♥♥♥
    _______|__♥♥♥♥♥♥
    Reply Delete

    BalasHapus

Adbox